PRAMUKA GARDA TERDEPAN, TAK SELAMANYA PAHLAWAN HARUSLAH PENJAJAH YANG HARUS BERPERANG MENGALAHKAN PENJAJAH, MELAINKAN ADA AYAH YANG MENJADI PAHLAWAH KEHIDUPAN HINGGA AKHIR HAYATNYA.
Karya : Alvira Fernanda Cicilia - Juru Tulis Sedati Scout Media
Libur sekolah hari yang
ditunggu–tunggu Alana, Alana adalah anak dari Bapak Aldiro dan Ibu Marlina,
Alana anak pertama dan satu–satunya di keluarga Pak Aldiro, Alana sosok gadis
yang cantik dan baik. Alana merupakan siswa bersekolah di SMA Nusantara, alana
adalah siswa yang berprestasi dibidang akademik dan non akademik salah satu
contohnya alana berhasil mengharumkan nama sekolah di tingkat jawa timur dengan
memenangkang lomba pramuka dengan mata loma short movie dan mendapatkan juara
1. Namun di dalam libur masa pandemi Covid-19 ini aluna tidak dapat
mengembangkan bakatnya untuk terus berjibaku dalam kegiatan pramuka.
Hingga suatu hari alana
melentasi sebuah jembatan di dekat sekolahnya melihat bagaimana ada seseorang
laki–laki tua yang berusia 60 tahun yang berjualan kripik singkong, saat itu
juga alana berpikir untuk berhenti dan
membeli kripik singkong jualan bapak tersebut, lalu ia bertanya kepada bapak
penjual kripik singkong mengenai dagangan yang dijual bapak penjual kripik
singkong
“Permisi pak saya mau
beli kripik singkongnya dan berapa pak harganya?” tanya alana kepada bapak penjual kripik singkong
“Iya nona, mau beli
kripik singkong berapa? Hargannya 1 10.000?” tanya penjual kripik singkong tersebut
“Saya beli 2 kripik
singkong pak,” jawab Alana.
“Ini nona kripik singkong
pesanan nona, jadi 20.000 nona hargannya,” terang si penjual kripik.
“Ini uangnya pak (Lalu alana mengambil kripik singkong
tersebut dari tangan bapak penjualnya). Oh, iya pak apa bapak baru
berjualan di sini?’’ tanya Alana.
“Tidak nona saya sudah berjualan
di sini selama 3 hari,” jawab
bapak penjual
“Sebelumnya bapak berjual
kripik singkong di mana pak?” tanya Alana penasaran.
“Saya dulunya bekerja di
pabrik nona, namun pada masa pandemi ini
saya di PHK karena banyaknya karyawan dan pabrik sudah tidak mampu membayar
usng gaji kami lagi, oleh karena itu saya setelah di PHK memilih menjual kripik
karena menurut saya usaha ini sagat menjanjikan dan saya juga harus menhidupi
anak dan istri saya nona, anak saya baru saja masuk SMA,” jelas si penjual kripik singkong
“Saya salut dengan bapak
di masa pandemi ini bapak masih tetap mau berusaha bekerja walaupun harus
panas–panasan seperti ini dan bapak mampu memanfaatkan peluang yang ada, yang di mana banyak orang–orang bekerja dirumah, sekolah
dirumah, bapak memilih berjualan kripik singkong untuk dijadikan cemilan ketika
di rumah dan harganya pun juga terjangkau kripik singkong bapak,” ucap Alana terkagum-kagum.
“Wah, nona bisa saja (Jawab bapak penjual kripik sambil
tersenyum). Saya hanya ingin mencari usaha yang halah nona, saya tidak
ingin meminta–minta di lampu merah, karena saya tau saya masih bisa mendapakan
uang dengan cara halah dan saya masih mampu untuk bekerja. saya juga harus
memikirkan anak dan istri saya nona bagaimana jika menafkahi mereka dengan uang
haram, jiaka saya menafkahi anak dan istri saya dari uang haram saya yakin
tuhan akan marah dengan saya nona, saya juga ingin menanamkan sifat yang tidak
mudah menyerah dengan keadaan apappun dan
denga hasil bekerja saya sebgai penjual kripik singkong saya harap anak saya mendapatkan pendidikan
yang tinggi dan mendapatkan pekerjaan yang layak agar dapat mengangkat derajat
Orang tua,” terang si penjual kripk
“(Alana
sambil tersenyum) Wah,
saya salut dengan apa yang sudah bapak
tadi, sekarang saya mendapatkan ilmu baru, terima kasih pak, kalu begitu saya
permisi dulu pak saya harus pergi ke sekolah karena ada kegiatan pramuka
disekolah,” balas Alana.
“Iya nona, hati–hati di
jalan terima kasih telah membeli kripik saya,” kata
penjual kripik singkong.
Alana pun melanjutkan
perjalanan kesekolahnya dijalan pun masih memikirkan perkatan bapak kripik
singkong tadi, di mana bapak kripik
singkong berkata saya ingin anak saya mengangkat derajat orang tuanya,
disitulah alana yakin bahwa doa dan apapun yang saat alana punya adalah berkat
orang tuannya yang selalu mendoakannya.
Alana sekarang ada
disekolah untuk menghadiri rapat pramuka sekolahnya, yang ada di ruang kelas
XII IPA 1 membahas mengenai program kerja yang bisa dilaksanakan di masa
pandemi Covid -19 ini.
“Assalamualaikum Wr.wb,” ucap Aldi, Pradana pramuka SMA NUSANTARA.
“Waalaikumsalam Wr.Wb,” jawab Semua yang ada di ruangan tersebut.
“Sebelum memulai rapat
kali ini marilah bedoa, berdoa menurut agama dan kepercayaan masing–masing
dimulai... bedoa selesai. Langsung
saja rapat kali ini kita membahas program kerja yang bisa dilaksanakan pada
masa pandemi Covid -19 ini,”
ucap Aldi.
“Saya memilih kegiatan
membagi masker kak,” sahut Linda salah satu siswa yang ikut rapat.
“Yang lain bagaimana?” tanya Aldi.
“Saya mau kita mengadakan
kegiatan sosialisasi kak, bagaiman cara agar kita tidak tertular Covid-19?” tanya salah satu anak yang ada diruangan tersebut
“Saya mau mengadakan
kegiatan bakti sosial kak,
“ jawab Alana
“ Baik sudah tidak ada
lagi,
atau mau ada yang
menambahi,” imbuh Aldi
(Semuannya
diam)
“Jika tidak ada yang
menambahi lagi, ada 3 kegiatan yang diajukan teman kalian tadi, jika kita
lakukan apakah semuannya bisa ikut adil dalam kegiatan ini?” Tanya Aldi.
“Siap bisa kak,” jawab serentak mereka yang
ada di dalam ruangan.
“Untuk kegiatan ini akan
di laksanakan pada tanggal 10 Oktober 2021, oleh karena itu saya meminta kerja
sama untuk kalian semuannya,”
jelas Aldi.
“Untuk sasaran kegiatan
ini sasarannya siapa saja kak?” tanya
Widiya.
“Untuk sasaran kegiatan
ini yaitu warga sekitar SMA Nusantara,” jawab
Aldi.
Beberapa
kegiatan minggu kemudian tepatnya 10
Oktober 2021, kegiatan membagikan masker, sosialisasi, bakti sosial
dilaksankan. Alana sudah bersiap untuk menuju ke sekolahnya, untuk kegiatan
pramukan yang telah dirapatkan minggu lalu dan akan di laksanakan hari ini.
“Hai,
Alana,”
sapa Najwa.
“Hai
juga Najwa, apakah ada yang bisa aku
bantu?” tanya
Alana.
“Tidak ada, sudah siap
semuannya alana, oh iya aku mau memberitahumu bahwa kamu nanti akan ikut dalam kegiatan
bakti sosial, dikarenakan yang melaksanakan sosialisasi tidak diizinkah lebih
dari 10, jadi kita akan melaksanakan bakti sosial 5 orang. Lagi pulan bahan dan
perlengkpan bakti sosial masih sisa. nah untuk sasaran bakti sosial kali ini
adalah pedagang warga masyarakat SMA Nusantara, apa kamu punya saran kita nanti
bakti sosial di mana alana?” tanya Najwa
“Aku ada sih tapi aku
nggak tau Aldi setuju atau tidak, di jembatan arah ke sekolah kita ada bapak
penjual kripik singkong, bapak kripik singkong itu baru saja di PHK karena
imbas dari masa pandemi Covid-19 ini ia juga harus membiayai anaknnya yang baru
saja masuk sekolah,” jelas
Alana.
“Baiklah aku setuju
dengan pendapatnmu,setelah ini aku akan menemui aldi untuk membahas sasaran
bakti sosial apahak dia setuju atau tidak,” ujar
Najwa.
Setelah itu Najwa
pergi meninggalkan Alana, kemudian
Najwa mencari Aldi untuk membahas bakti soial yang kan dilaksanakan di
penjual kripik singkong yag ada di dekat jembatan.
“Aldi,” panggil
Najwa.
“Iya ada apa najwa?” tanya
Aldi.
“Aku hanya ingin membahas
mengenai bakti sosial Di, apakah kamu punya waktu sebentar?” tanya Najwa.
“Oh iya, mari kita ke sanggar sebentar stelah itu
aku akan mengecek keperluan yang lainnya,” ajak
Aldi.
Setelah itu Aldi dan Najwa pergi kesanggar untuk membahas
bakti sosial yang di selenggarakan SMA Nusantara dan Bapk penjual kripik
singkonglah yang akan menjadi sasaran tim najwa untuk mengadakan bakti sosial.
“Silakan duduk Najwa,”
ucap
Aldi mempersilahkannya duduk.
“Iya Aldi, terima kasih, permis ya,” balas Najwa.
“Iya Najwa tidak apa–apa silakan, langsung saja ya karena
saya tidak ada waktu dan saya harus mengecek perlengkapan yang lainnya juga,” ujar
Aldi.
“Baiklah Aldi, jadi
begini aku tadi telah berdiskusi dengan Alana.ia menyarankan untuk bakti sosial
di dekat jembatan sekolah kita, karena disana ada kakek–kakek yang sudah rentan usiannya sekitar 60 tahunan.
Bagaimana kalu kita mengadakan bakti sosial disana saja itu pun kalau kamu
mengizinkan Aldi?” tanya Najwa.
“Aku setuju dengan pendapat
alana, aku juga melihat bapak itu penjual kripik singkong itu terkadang ia
hingga larut malam berjualannya,” jawab
Aldi menyetujui ide dari Najwa.
“Baiklah aku dan yang
lain akan menuju kesana segera, kalau begitu saya permisi ya Aldi” ujar Najwa.
“Oke, Najwa
silakan,” balas Aldi.
Setelah itu Najwa begeges menemui timnya untuk
mengadakan kegiatan bakti sosial, mereka berjalan kaki menuju penjual kripik
singkong tersebut. Setelah sampai di
tempat penjual kripik singkong Najwa memperkenalkan diri selaku koordinator
bakti sosial di temmpat ini.
“Permisi,
Pak,” sapa Najwa.
“Iya nak ada apa?” tanya
penjula kripik singkong.
“Saya Najwa, pak. Saya dari pramuka dari SMA Nusantara ingin mengadakan kegitan bakti
sosial kepada bapak,” jelas Najwa.
“Iya nak, lalu ada apa dengan saya ya?” tanya penjual
kripik singkong.
“Kami ingin bakti sosial ke rumah bapak apa diperbolehkan?” tanya Najwa.
“Maaf nak, rumah bapak tidaklah terlalu bagus nak,” jawab bapak penjual kripik singkong.
“Tidak apa–apa pak,” balas
najwa
“Baiklah mari ikuti bapak, sebentar ya tapi bapak akan
memberesi dagangan bapak terlebih dahulu,” seru
bapak penjual kripik singkong.
Setelah itu mereka ikut membantu bapak kripiki
singkong tersebut untuk membereskan barang jualannya. Setelah selesai
membereskan dagangannya najwa dan teman – temannya menuju rumah penjual kripik
singkong yang tidak terlalu jauh dari jembatan tempat berjualannya.
“Assalammualaikum,” ucap salam serentak ketika memasuki
rumah dari bapak penjual kripik singkong.
“Waalaikumsalam, silakan duduk, nak.
Maaf rumahnya tidak terlaku bagus,” jawab istri dari bapak penjual kripik
singkong.
(sedangkan
bapak penjual singkong sibuk menurunkan barang – barang dagangannya)
“Iya tante terima kasih, tidak apa–apa
tante,” jawab
mereka serentak.
Bapak penjual singkong
telah menaruh dagangannya yang tadi ia bawa saat berdagang ke dalam
tempatsamping rumahnnya. Dan bapak
penjual kripik singkong pun duduk dengan kita di atas karpen dan
istrinya memberikan minum untuk kita.
“Jadi yang sudah saya katakan tadi pak
bahwa kita ingin bakti sosial ke rumah bapak, namun sebelumnya apakah bapak
bisa memperkenalkan diri?”
tanya Najwa.
“Bisa nak, nama saya bapak
Budi nak, istri saya bernama Nirmala dan anak saya bernama Rahma nak ia baru saja masuk sekolah SMA,” jawab bapak Budi.
“Baiklah pak langsung
saja kami selaku perwakilan dari SMA Nusantara ingin menyerahkan bakti sosial
kali ini kepada keluarga bapak,”
ujar Najwa.
Setelah itu mereka menyerahkan paket sembako dan
masker dalam kegiatan bakti sosial kali ini dan keluarga pak budi diharpkan
dapat tertolong dalam bakti sosial kali ini. Setelah menyerah kan bakti sosial
tersebut najwa dan teman – teman yang lainnya berpamitan untuk kembali lagi
kesekolah.
“Kalau begtu saya dan
teman–teman saya berpamitan untuk kembali lagi kesekolah pak,” kata Najwa.
“Baiklah nak, maaf kami tidak bisa memberikan sugguhan
makanan yang enak hanya air dan kripik singkong saja,“ ujar bapak Budi.
“Tidak apa–apa pak, dan
maaf kami malah merepotkan bapak,”
balas
Najwa.
“Saya seharsnya berterima kasih kepada
kalian karena bakti sosial ini bermanfaat bagi keluarga kami nak,” ucap bapak Budi.
“Sama–sama pak” balas mereka serentak.
Setelah itu najwa dan teman–temannya kembali ke SMA
Nusantara setelah berpamitan dengan pak budi dan istrinya. Setelah berjalan
hingga 15 menit akhirnya najwa dan teman – temanya sudah berada di sekolah.
Setelah kegiatan pembagian masker, sosialisasi dan baksos selesai semuanya aldi
selaku pradana di SMA Nusantara menggadakan evaluasi kegiatan. Alhamdullilah
kegiatan ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Keesokan harinya ketika
alana ingin berangkat ke sekolah Alana melihat pak budi di dekat jembatan yang
sedang berjualanan kripik singkong dan nasi uduk, waktu itu juga berpikir Alhamdulliah Pak budi bisa
mengembangkan dagangannya yang dulu hanya kripik singkong ia sekarang juga
berjualan nasi uduk.
❤️❤️❤️❤️
BalasHapusKerennnnn🥰🥰🥰
BalasHapus